puisi hati
menjadi tali
mengikatmu
Akan ku anyam gelombang-gelombang
menjadi hamparan
ranjang tidurmu
Akan ku tenun awan-gemawan
menjadi tudung
menudungi rambutmu
Akan ku jahit bayu gunung,
menjadi persalinan
pakaian malammu
Akan ku petik bintang timur
menjadi keronsang
menyinari dadamu
Akan ku jolok bulan gerhana
menjadi lampu
penyuluh rindu
Tetapi,
Sewaktu mentari berangkat turun
cahaya remang memanjat kaca jendela kamarku
tompok2 hitam yang ditinggalkan
mengusik tidur dan mematikan mimpi baik
Tak ada keberanian lagi buat berkata-kata
tentang masakini dan masa datang yang sentosa
kerana,kata-kata juga tidak pernah bertahan
Kata-kata dan persetiaan
semakin menjadi angin dan debu
bertebaran menurut gerak musim berlalu
Manakal gerak itu adalah,
detik yang datang dalam hati
dari keasyikan nafsu dan keangkuhan waktu
dan sering ku bermata terhadapnya.
No comments:
Post a Comment