Sejak namamu menggetar rasa
Ku tunggu dan nanti kelibat mimpi
Jika diizinkan rela aku diburu deretan imbasan mimpi-mimpi
untuk bertemu dirimu Ya Rasulullah...
Sudah ku tahu kaulah utusan terakhir
Tapi aku masih jadi pelari sepi
Begitulah kehidupan ini
Gurun mana yang tidak tandus dan kering
Pantai mana yang tidak berombak dipukul gelora
Terpancar sejalur cahaya dari lorong
Tika aku merenung pagi yang cerah
yang sekadar datang dan pergi
Lamunanku tersentak lalu aku mendongak
Gemuruh rasa menggamit dosa-dosa silam
Lalu ku khabarkan pada angin
Bawalah dedaunan kering
jauh dari hidupku
Tercalit secebis lontaran cinta gerangan kekasih Allah
yang memukau mata hati
Meskipun aku hanya sekadar cuba menangkap bayang-bayangnya
Lebih malang mereka yang jatuh ke lembah sepi dan berduri
Mulia...begitulah namamu
Mulia...begitulah jiwamu
Aku hina di hadapanmu
Aku mulia dengan kemuliaanmu...
karya fikri noor
ye dop karya fikri noor? ganas2...
ReplyDeletemuat post sini banyak2 deh.
kekgi aku copy belaka, pahtu kumpul wat antologi puisi, tajuk "lantunan mahabbah" :)
ye la,aku ado ngn noor ni,sajak ni noor menang dlm ptandingn lantunan mahabbah sajak kat maktab.
ReplyDeletenoor terharu mu komen gitu,dio igtkan mu tak kenal doh dio.
haha, nanti mu buat kompilasi sajak2 hok ado dale ni deh.haha =D
ReplyDelete